Kamis, 21 Oktober 2010

cara-cara instalasi windows7

brader-brader sekalian pembaca blog ini pasti ada yang belum pernah install sistem operasi windows kan? mungkin karena tekut salah, error ato mbleduk barangkali jadi takut mau coba2. hehe… terus kalo gak berani coba2 kapan bisanya donk. belajar komputer itu harus berani coba2, jangan takut salah, justru kalo kita pernah melakukan kesalahan jadi tau gimana cara mengatasi kesalahan tersebut di kemudian hari. Betul tidak? (aagym mode).
Nah skarang saya coba kasih tau caranya install windows seven (7) tahap demi tahap ya… oya instalasi windows seven (7) hampir sama kayak instalasi windows vista, pastinya lebih sederhana ketimbang instalasi windows xp ke bawah solanya tidak ada pertanyaan2 di tengah2 instalasi, setingan2 zona waktu dll dilakukansetelah proses instalasi selesai. gak kayak pas install windows xp kebawah yang ada di tengah2 yang lumayan mengganggu karena proses instalasi harus di tongkrongin, gak bisa ditinggal terus selese gitu.
Ok langsung aja ya
  • Sediakan komputer yang memenuhi syarat untuk bisa di install windows seven (7) kalo mau nyaman minimal dual core dengan memory 1GB
  • DVD instalasi Windows Seven (7)
  • Bensin 1 liter
  • Siramkan bensin ke komputer kemudian bakar!!! Hahaha… becanda brader…
  • Atur agar komputer booting dari dvd, pengaturan dilakukan lewat bios, bisanya tekan delete atau f2 ketika komputer baru dinyalakan pilih setingan booting kemudian pilih dvd rom menjadi urutan pertama. simpan konfigurasi bios dengan cara menekan f10.
  • Masukkan DVD Instalasi
  • Pencet sembarang tombol jika sudah ada pertanyaan apakan ingin boot dari cd or dvd
  • Muncul tampilan seperti dibawah
image
  • Selanjutnya muncul tampilan seperti di bawah, langsung saja klik next
image
  • Jangan bengong brader… klik Install Now
image
  • Kalo sempet ya silahkan di baca2 dulu (hampir tidak ada yang pernah baca loh), langsung centang juga gak apa-apa kok ga ada yang marah, terus next
image
  • Karena kita sedang melakukan clean install maka pilih yang Custom (advanced)
image
  • Pilih partisi yang akan dipakai untuk menginstal windows seven (7), contoh di bawah hardisk belum di bagi2 kedalam beberapa partisi, jika ingin membagi kedalam beberapa partisi sebelum proses instalasi pilih Drive options (advanced) disitu kita bisa membuat, menghapus dan meresize partisi. tapi dari pada bingun untuk yang pertama kali instalasi windows mending langsung pilih next saja, toh pembagian partisi bisa dilakukan setelah proses instalasi selesai.
image
  • Proses instalasi dimulai brader… di tinggal juga boleh, memakan beberapa puluh menit tergantung spesifikasi komputer brader, katanya sih udah ada yang nyoba instal di komputer pentium 2 dan memakan waktu belasan jam!! haha… kalo komputer baru kurang dari sejam kok
image
  • Setelah proses di atas selese komputer akan otomatis restart sendiri. kumudian muncul seperti dibawah
image
  • Ketikkan nama user dan nama komputer, terserah apa aja, misal nama brader sendiri
image
  • Kemudian bikin password biar komputer brader aman, tulis 2x dan harus sama, kemudian password hint diisi dengan clue kalo misalnya brader lupa ama passwornya. gak di isi juga gak apa apa.
image
  • Masukkan Windows Product key, biasanya ada di paket dvd intalasi nya. kalo misalnya brader gak punya poduct key nya di kosongin aja, brader diberi kesempatan mencoba windows 7 selama 30 hari
image
  • Selanjutnya brader disuruh memilih setingan apakah windows akan otomatis meng update sendiri ato tidak, pilih suka2 brader aja ya
image
  • Kemudian setingan time zone sesuaikan dengan tempat tinggal brader
image
  • Selesai deh brader… install driver2 hardware komputer agar windows berjalan secara maksimal, seperti driver vga, audio, chipset, network, bluetooth dan lain2. Sgerr kan tampilannya… hehe. slamat mencoba brader…
image
buat yang pengen tau perbedaan fitur tiap edisi windows 7, silahkan baca postingan yang ini http://ferireza.wordpress.com/2009/11/24/perbandingan-windows-seven-7-starter-home-premium-profesional-dan-ultimateenterprise/
 
i

SEJARAH PERKEMBANGAN LINUX

Perkembangan interner di indonesia

Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan peningkatan yang cukup besar.

Sekarang banyak sekali layanan-layanan akses internet yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita, salah satunya layanan akses internet dari PT. Telkom seperti Telkomnet Instan dan Telkom Speedy. Telkomnet Instan merupakan layanan akses Dial-Up dengan kecepatan berkisar antara 40 Kbps - 56 Kbps sedangkan Telkom Speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan Up To 384 Kbps. Selain itu masih banyak sekali layanan-layanan akses internet yang bisa kita pilih.

Ada lagi layanan internet yang menggunakan Wireless Lan yang merupakan akses internet tanpa kabel atau menggunakan gelombang elektromagnetik seperti akses GPRS menggunakan handphone, PDA, laptop, dll. Selain itu sinyal Hotspot yang sering disebarkan ditempat-tempat seperti Mall, Cafe, Kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa digunakan untuk mengakses internet, kita hanya perlu membawa peralatan mobile kita ditempat tersebut dan berinternetan disana.

Untuk dapat mengakses internet baik dengan kabel atau tanpa kabel selain diperlukan seperangkat komputer atau laptop diperlukan juga sebuah alat yang disebut Modem, modem berfungsi sebagai protokol yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital atau sebaliknya.

Membuat Desain Jaringan WAN (Wide Area Network)

Bagi anda yang berprofesi sebagai teknisi Jaringan suatu perusahaan atau rekan-rekan yang sedang belajar men-desain jaringan,, anda pasti membutuhkan suatu desain untuk merancang Network yang akan anda bangun.. anda pasti bosan dengan hanya menggunakan selembar kertas dan pensil untuk menggambar desain yang anda pikirkan di kertas tersebut.. dengan menggunakan software “network design” anda dapat menggantikan kertas sebagai bahan experiment design LAN,MAN maupun WAN anda.. software desain JAringan yang akan saya bahas kali ini adalah dengan menggunakan “packet tracert”. software yang dikembangkan oleh cisco ini mempunyai beberapa keunggulan dan kemudahan dalam perancangannya..

Dengan menggunakan packet tracer, rekan-rekan yang tersendat biaya untuk membeli router cisco beberapa seri, dapat mencoba aplikasi ini sebagai bahan ujicoba sebelum membeli router beneranya,,hhe.. coz harga router asli sangattttt mahaLL.. hho

disini juga kita dapat belajar perintah-perintah yang digunakan dalam IOS (Internetwork Operating system) atau sistem operasi yang digunakan pada mesin router cisco,,kita juga dapat mendesain Router untuk beberapa tipe seperti 1841,2620 & 2621,, kita pun dapat mempelajari aplikasi server disini walaupun kurang men-detail.. diantara aplikasi server yang dapat kita pelajari disni diantaranya:

* Membuat NAT (Network Address Translation) adalah menggabungkan beberapa komputer ke Internet dengan menggunakan 1 alamat IP Public, misalnya Alamat IP Public kita 202.134.5.2 maka apabila kita meng-inginkan 50 komputer ingin terhubung ke Internet, kita memerlukan Aplikasi NAT untuk menghubungkan 50 komputer ini dengan IP Private seperti 192.168.5.xxx
* Membuat DHCP Server, dengan DHCP server di router cisco, kita dapat memberikan IP otomatis kepada client yang ingin terhubung dalam jaringan baik itu Intranet maupun Internet.
* Filtering Trafic dengan menggunakan Access List
* IP Routing Static & Dynamic.Dengan IP routing,kita dapat memanajemen jaringan-jaringan, agar terstruktur dengan baik.

Lapisan OSI Layer

OSI LAYER

OSI adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network di komunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi, sehingga mempermudah pengertian, penggunaan, desain, pengolahan data dan keseragaman standar vendor dan juga sebagai panduan bagi vendor agar devicenya dapat berjalan di jaringan.


OSI Layer:


Tabel Lapisan Referensi Model OSI



1. Layer Physical

Adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.





Komponen :

1. Hub

2. Repeater

Fungsi Layer physik :

– Memindahkan bit antar devices

– Spesifikasinya berupa voltase, wire, speed,

pin pada kabel

– Contoh : EIA/TIA-232, V.35, …Layer Physical

• Mengirim bit dan menerima bit

• Berkomunikasi langsung dengan jenis media

transmisi

• Merepresentasikan bit ini tergantung dari media

dan protocol yang digunakan

– Menggunakan frekuensi radio

– State transition = perubahan tegangan listrik dari

rendah ke tinggi dan sebaliknya

• Menentukan kebutuhan listrik, mekanis,

prosedural dan fungsional, mempertahankan

dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.


2. Layer Data-link

Suatu Layer yang menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link dan juga sebagai penentu protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Serta pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman ulang data.




Komponen :

1. Bridge







2. switch









Layer Data Link dibagi menjadi 2 sublayer,yaitu:


1) LLC (Logical Link Control): Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame merupakan sebuah paket daya dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuah cheksum untuk melacak data yang korup.

2) MAC (Medium Access Control): Berurusan dengan mengambil dan melepaskan data dari dan ke kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di-share di dalam sebuah LAN

Fungsi Datalink

– Mengkomuninasikan bit ke bytes dan byte ke frame

– Menerima perangkat media berupa MAC Addressing

– Deteksi error dan recovery error

– Contoh : 802.3/ 802.2/ HDLCLayer Data Link

• Menyediakan transmisi phisik dari data

• Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control

• Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)

• Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24 bit serial numbernya

• Menerjemahkan dari layer network diatasnya ke bit-bit layer phisik dibawahnya• Melakukan format pada pesan atau data menjadi

pecahan-pecahan (data frame)

• Menambahkan header yang terdiri dari alamat h/w sources & destination (semacam informasi kontrol)

• Membentuk encapsulations yang membungkus data asli

• Encapsulations akan dilepas setelah paket di terima oleh layer dibawahnya

• Layer inilah yang mengidentifikasi peralatan pada network

• Pembungkusan ini akan berlanjut di hop lain sampai paket sampai ke tujuan

• Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman• Perangkat layer ini switch & bridge, yang membaca frame yang melaluinya.

• Akan meletakan hardware address dalam sebuah filter table dan akan mengingat port mana yang telah menerima frame tersebut.

• Menentukan lokasi peralatan & memetakan peralatan pada network

• Jika ada frame dari hardware address yang tidak tercatat di filter tablenya maka akan melakukan broadcast ke semua segmennya & akan mengupdate filter tablenya.


3. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.dan juga untuk merutekan paket ke tujuan yang seharusnya. Pengendalian operasi subnetdan mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga memungkinkan jaringan – jaringan yang berbeda bisa saling terkoneksi.




Komponen :

1. Router


Fungsi Network :

– Logical Addressing

– Mengirimkan alamat network

– Contoh : IP, IPXLayer Network

• Tidak peduli dimana lokasi suatu host berada & isi paket data yang dibawa,

karena L3 hanya peduli dengan network itu berada dan cara terbaik untuk

mencapainya dan Menentukan lokasi network

• Mengangkut lalu lintas antar peralatan

yang tidak terhubung secara lokal

Ex :

– Paket diterima oleh interface router

– Router akan mencek alamat IP tujuan, lalu

• Router mencek alamat network tujuan pada

routing table yang dimilikinya.

• Jika tidak ditemukan pada entri routing tablenya

maka data akan di drop

• Jika ditemukan, Interface router akan melewatkan

paket data dengan dibungkus menjadi frame data

dan dikirimkan ke jaringan lokal/ interface router tetangga



4. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.



Fungsi Layer Transport :

– Reliable atau unreliable delivery

– Multiplexing

– Contoh : TCP, UDP, SPXLayer Transport

• Melakukan segmentasi dan menyatukan

kembali data yang tersegmentasi (reassembling)

dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama

• Menyediakan layanan tranportasi data ujung ke ujung.

• Membuat sebuah koneksi logikal antara host

pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork

• Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing

• Multiplexing = teknik untuk mengirimkan dan

menerima beberapa jenis data yang berbeda

sekaligus pada saat yang bersamaan melalui

sebuah media network saja.


5. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.



Fungsi Layer Session :

– Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan

– Contoh : OS dan Penjadwalan suatu aplikasi

• Bertanggung jawab untuk membentuk,

mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer diatasnya.

• Kontrol dialog antar peralatan / node.

• Koordinasi antar sistem-sistem dan

menentukan tipe komunikasinya (simplex, half dulplex, full duplex)

• Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan

• Ex : SQL


6. Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.




Fungsi Layer Presentasi

– Bagaimana data di presentasikan

– Type data, enkripsi, visual images, dll

– Contoh : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC



7. Layer Application

Layer ini adalah yang paling ‘cerdas’, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka (baca bagian berikutnya untuk informasi yang lebih jelas tentang kedua hal tersebut). Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.



Fungsi Layer Presentation (Layer 7)

– Interface antara jaringan dan s/w aplikasi

– Contoh : Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser,

SMTP Gateway / Mail Client (eudora, outlook,

thebat,…)• Mengkomunikasikan service ke aplikasi

• Interface antara jaringan dengan aplikasi software

Cara Setting Jaringan pada Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.

Karakteristik topologi Bus adalah:

* merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
* Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
* Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
* Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
* Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
* dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:

a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.

b) Kabel dan konektor

Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.

Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.

Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:

* Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
* TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
* TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.

Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC

Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.

1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard

Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

2) Pemasangan Kabel pada Konektor

* Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.

3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan

* Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.

4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.

Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:

a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel

b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:

c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.

Kelas Alamat IP Address

IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:

* Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
* Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.

d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.

Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC

Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:


1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan

2) Pengujian konektifitas jaringan

3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan

Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:

A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:

a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak

b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,

c) Pemasangan konektor tidak longgar

d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.

Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.

B. Pengujian konektifitas jaringan

Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.

Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)

IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.

Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :

a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7

b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.

c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73

d) IP Addres adalah 10.1.1.7

e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0

Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.

Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.

Ketentuan Kabel Coaxial

Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.Kabel coaxial digunakan pada Ethernet 10Base2 dan 10Base5 beberapa tahun yang lalu. 10Base5 mengacu pada thicknet sementara 10Base2 mengacu pada thinnet sebab 10Base5 dulu menggunakan kabel coaxial yang lebih tebal.


Awalnya Ethernet mendasakan jaringannya pada Kabel coaxial yang mana bisa membentang sampai 500 meter dalam satu segmen. Kabel coaxial ini mahal, dan maksimum hanya sampai kecepatan 10Mbps saja. Kabel coaxial ini sekarang sudah tidak popular.


Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).


Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Perbaikan dan Setting Ulang Koneksi Jaringan

Persiapan Perbaikan

1) Sebelum melakukan perbaikan kon ektifitas jaringan pada computer workstation (client) yang permasalah diperlukan peralatan dan harus diketahui jenis topologi jaingan yang di gunakan oleh komputer workstation (client) tersebut.
2) Karakteristik Topologi Bus
· Merupakan satu kabel yang kedua u jungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
· Paling prevvalent karena sederhana dalam instalasi.
· Signal melewati 2 arah dengan satu kabel memungkinkan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
· Permasalahan terbesar jika terja di putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
· Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan signal tersebut/hanya dilewati signal.
3) Karakteristik Topologi Star
· Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
· Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
· Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
· Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP
4 ) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk membuat jaringan komputer adalah:
· Kartu Jaringan (Network Interface Card/LAN Card )
· Kabel dan Konektor
· Switch/Hub
5) Kabel UTP (Unshilded Twisted Pair) merupakan salah satu kabel untuk menghubungkan komputer dalam jaringan komputer dengan topologi Star dan yang paling banyak digunakan.
6) Kabel UTP dihubungkan dengan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel digunakan tang khus us yang dikenal dengan nama Cramping tools, sedangkan untuk kabel Coaxial dihubungkan dengan konektor BNC.
2 . Perbaikan Jaringan
Tindakan perbaikan konektifitas dalam jaringan komputer merupakan tindakan perbaikan secara keseluruhan untu k membangun jaringan LAN (Local Area Network). Tindakan perbaikan secara keseluruhan menyangkut:
1) Pemasangan Kartu Jaringan
2) Pemasanga Kabel pada konektornya
3) Pemasangan kabel pada jaringan
4) Penginstalan driver kartu jaringan (LAN Card)
5) Pemilihan jenis protocol
6) Penentuan nomor IP Address dan Subnet mask dan
7) Pemilihan Workgroup

3. Pemeriksaan Dan Pengujian
Pemeriksaan merupakan tindakan untuk melakukan pengecekan ulang kembali dari proses y paling awal yaitu :
1) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) dengan apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
2) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
3) Pemasangan konektor tidak longgar
4) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan. Pengujian merupakan tindakan untuk mengetahui kerja system jaringan yang telah kita perbaiki apakah sudah dapat mengenal komputer client lain dalam jaringan.
Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara.Cara pengujian IP Address dapat dilakukan dengan mudah dan memberikan informasi yang lengkap karenadidalamnya memberikan informasi tentang jenis kartu jaringan yang digunakan, IP Address, Subnet mask dan kecepatan akses perbayte serta informasi yang hilang (lost) dalam pengiriman data. pembuatan laporan merupakan tindakan memberikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan dalam perbaikan konektifitas jaringan. laporan yang diberikan harus mencakup seluruh jaringan dan sistem jaringan yang dilakukan perbaikan. hal ini untuk mempermudah pemeriksaan dan perawatan selanjutnya.

Security pada linux

1. Network-Level Firewall

Filter paket dilakukan biasanya dijalankan di router. Filter ini dapat dijalankan dengan memberlakukan rule set tertentu. Contoh tipikal dari Network-Lever Firewall adalah TCP Wrappers. Filter paket di Linux akan dibahas pada bagian selanjutnya.

2. Application-Proxy Firewall/Application Gateways

Berbeda dengan firewall sebelumnya yang memfilter dan bloking paket, Application-Proxy firewall meneruskan paket yang ada ke host internal yang dituju. Firewall ini bisa dikatakan sebagai jembatan. Application-Proxy Firewall biasanya berupa program khusus. Lebih jauh tentang Application Gateways dapat Anda baca artikel karangan JOHN WACK di
http://www.telstra.com.au/pub/docs/security/800-10/node52.html.

Catatan :

Contoh tipikal dari Application-Proxy Firewall adalah TIS FWTK (Trusted Information System Firewall Toolkit), beberapa sumbernya :

http://www.micrognosis.com/nreadwin/fwtk/history.txt ; tentang sejarah TIS FWTK. http://www.ssc.com/lj/issue25/1024.html ; dokumen "Creating Firewall using the TIS Toolkit" karangan BENJAMIN EWY.

ftp://ftp.tis.com/pub/firewalls/toolkit/dist ; Program TIS FWTK. Untuk menginstallnya di Linux, Anda harus mendownload patchnya di
ftp://ftp.tisl.ukans.edu/pub/security/firewalls/fwtkpatches.tgz.
Filter Paket di Linux

Program paling populer untuk filter paket (dan dimasukkan hampir kesemua distribusi Linux) adalah TCP Wrappers, dibuat oleh WIETSE VENEMA. Aplikasinya berada di

/usr/sbin/tcpd

Catatan :

Dokumentasi yang dilampirkan pada saat TCP Wrappers ini dipublikasikan dapat Anda baca di http://www.raptor.com/lib/tcp_wrapper.ps.

Untuk melihat bagaimana TCP Wrappers ini bekerja, lihat sampel /etc/inetd.conf secara umum :

ftp stream tcp nowait root /usr/sbin/ftpd

telnet stream tcp nowait root /usr/sbin/telnetd

shell stream tcp nowait root /usr/sbin/rshd

login stream tcp nowait root /usr/sbin/rlogind

pop3 stream tcp nowait root /usr/sbin/pop3d

Ambil contoh salah satu, yakni telnetd :

telnet stream tcp nowait root /usr/sbin/telnetd

Penjelasan dari entri telnet tersebut adalah :

* Service yang dijalankan adalah telnet
* Tipe soket STREAM
* Protokol yang digunakan TCP
* Nowait berarti bahwa inetd harus memanggil program telnetd pada saat dibutuhkan.
* Root berarti bahwa telnetd harus dijalankan dengan user root
* /usr/sbin/telnetd menunjukkan letak program telnetd.

Jika ada permintaan telnet dari klien, maka inetd akan memanggil program telnetd untuk melayaninya. Dengan demikian, server akan dijalankan oleh satu buah daemon, yakni inetd, jika ada permintaan. Masalahnya adalah, program daemon tidak bisa menyeleksi tiap koneksi yang masuk. Untuk itu dijalankan TCP Wrappers.

Catatan :

Binary Slackware, SuSE dan RedHat secara otomatis sudah menjalankan TCP Wrapper begitu selesai instalasi.

Dengan TCP Wrapper, tcpd akan memotong permintaan inetd kepada semua service. Dalam contoh di atas, saat ada user menjalankan telnet di port 25, inetd akan memanggil telnetd. Tapi sebelum ke telnetd, dipotong dulu oleh tcpd, dicocokkan dengan beberapa rule set yang telah diatur. Jika memenuhi syarat, akan diteruskan ke telnetd. Jika tidak, permintaan diputus.

Berikut isi dari inetd.conf yang telah dipasang tcpd (TCP Wrappers)

ftp stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd wu.ftpd -l -i -a

telnet stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.telnetd

telnet stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd /usr/sbin/in.telnetsnoopd

shell stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.rshd -L

login stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.rlogind

pop3 stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.pop3d

Setting Manual pada Linux Slackware

1. Catat vendor dan seri dari kartu jaringan (ethernet card/network interface card) yang Anda punyai
2. Cek apakah kernel waktu booting sudah mengenali kartu jaringan yang Anda miliki, dengan perintah dmesg.


# tail dmesg

PPP: version 2.3.3 (demand dialling)

PPP line discipline registered.

eth0: OEM i82557/i82558 10/100 Ethernet at 0xf8e0, 00:A0:C9:99:5C:4C, IRQ 9.

Board assembly 690106-001, Physical connectors present: RJ45

Primary interface chip i82555 PHY #1.

General self-test: passed.

Serial sub-system self-test: passed.

Internal registers self-test: passed.

ROM checksum self-test: passed (0x49caa8d6).

Receiver lock-up workaround activated.

Atau cara kedua, dengan perintah ifconfig.


# ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:C9:99:5C:4C

inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:4679 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:3520 errors:0 dropped:0 overruns:83 carrier:0
collisions:2 txqueuelen:100

Interrupt:9 Base address:0xf8e0

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1

RX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0

3. Jika kernel belum mengenal kartu jaringan Anda (outputnya hanya lo/loopback), maka Anda dapat menjalankannya dengan mengaktifkan modul kartu jaringan yang Anda miliki. Caranya, buka file /etc/rc.d/rc.modules. Cari di dalamnya modul dari ethernet sesuai catatan Anda. Jika tidak terdaftar dalam listing yang ada, Anda harus mendownload kernel versi terbaru, kemudian mengkompilasinya sesuai dengan hardware yang ada. Atau mencarinya di homepage vendor kartu jaringan Anda.
4. Jika Anda tidak menemukan rc.modules (distribusi selain Slackware), maka Anda dapat mencarinya langsung di /lib/modules atau di /etc/conf.modules untuk melihat konfigurasi aktivasi modul-modul yang ada. Untuk mengaktifkannya cukup jalankan perintah modprobe. Misalnya :

# modprobe ne2k-pci

5. Setelah Anda temukan dalam file rc.modules, hilangkan tanda pagar agar dieksekusi oleh kernel pada saat booting. Berikut contoh potongan file /etc/rc.d/rc.modules

# PCI NE2000 clone support:

#/sbin/modprobe ne2k-pci

# SMC Ultra support:

#/sbin/modprobe smc-ultra

# SMC Ultra32 EISA support:

#/sbin/modprobe smc-ultra32

# Western Digital WD80*3 (and clones) support:

#/sbin/modprobe wd

6. Misal, kartu jaringan Anda adalah NE 2000 kompatibel, Anda cukup hilangkan tanda pagar di depan /sbin/modprobe ne2k-pci dengan editor teks, dan simpan.

# PCI NE2000 clone support:

/sbin/modprobe ne2k-pci

# SMC Ultra support:

#/sbin/modprobe smc-ultra

# SMC Ultra32 EISA support:

#/sbin/modprobe smc-ultra32

# Western Digital WD80*3 (and clones) support:

#/sbin/modprobe wd

Catatan :

Selain kartu jaringan, Anda dapat memasukkan modul hardware lain yang belum dikenal oleh kernel dengan menghilangkan tanda pagar di depan baris perintah yang akan mengenal hardware Anda.

7. Setelah memasukkan modul kartu jaringan agar dieksekusi oleh kernel saat booting, lanjutkan dengan memberikan nomor IP pada kartu jaringan. Caranya adalah dengan mengedit file /etc/rc.d/rc.inet1. Jika file rc ini tidak ada, maka Anda dapat memasukkannya ke dalam rc.local (ada di setiap distribusi), atau membuat sendiri skrip rc sejenis. Berikut contoh isi file rc.inet1 yang telah diedit sesuai kebutuhan.

#!/bin/sh
#
# rc.inet1 This shell script boots up the base INET system.
#
# Version: @(#)/etc/rc.d/rc.inet1 1.01 05/27/93
#
HOSTNAME=`hostname`
# Attach the loopback device.
/sbin/ifconfig lo 127.0.0.1
/sbin/route add -net 127.0.0.0 netmask 255.0.0.0 lo
# IF YOU HAVE AN ETHERNET CONNECTION, use these lines below to configure the
# eth0 interface. If you're only using loopback or SLIP, don't include the
# rest of the lines in this file.
# Edit for your setup.
IPADDR="192.168.1.1" # REPLACE with YOUR IP address!
NETMASK="255.255.255.0" # REPLACE with YOUR netmask!
#NETWORK="128.253.154.0" # REPLACE with YOUR network address!
#BROADCAST="128.253.154.255" # REPLACE with YOUR broadcast address, if you
# have one. If not, leave blank and edit below.
GATEWAY="192.168.1.1" # REPLACE with YOUR gateway address!

# Uncomment the line below to initialize the ethernet device.
/sbin/ifconfig eth0 ${IPADDR} broadcast ${BROADCAST} netmask ${NETMASK}
# Older kernel versions need this to set up the eth0 table:
#KVERSION=`uname -r | cut -f 1,2 -d .`
#if [ "$KVERSION" = "1.0" -o "$KVERSION" = "1.1"\
# -o "$KVERSION" = "1.2" -o "$KVERSION" = "2.0" -o "$KVERSION" = "" ]; then
# /sbin/route add -net ${NETWORK} netmask ${NETMASK} eth0
#fi
# Uncomment this to set up your gateway route:
/sbin/route add default gw ${GATEWAY} netmask 0.0.0.0 metric 1
# End of rc.inet1

Catatan :

Hanya baris yang telah dihilangkan pagarnya saja yang dieksekusi. Selain itu hanya berupa komentar yang membantu untuk mengedit.

8. Saat booting berikutnya, kartu jaringan Anda akan dikenal oleh Kernel dan siap untuk dijalankan. Untuk mengetesnya, Anda dapat menjalankan perintah dmesg atau ifconfig. Cara lain, jika mesin Anda sudah tersambung ke dalam jaringan, Anda dapat mencoba ping nomor ip mesin lain dalam jaringan.

# ping -c 5 192.168.1.2

PING 192.168.1.2 (192.168.1.2): 56 data bytes

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=0 ttl=128 time=0.6 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=1 ttl=128 time=0.4 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=2 ttl=128 time=0.4 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=3 ttl=128 time=0.5 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=4 ttl=128 time=0.4 ms

-- 192.168.1.2 ping statistics --

5 packets transmitted, 5 packets received, 0% packet loss

round-trip min/avg/max = 0.4/0.4/0.6 ms

Selain menentukan nomor IP dengan memasukkannya ke dalam skrip yang dijalankan pada saat booting, pemberian nomor IP juga bisa dilakukan jika sudah berada dalam lingkungan shell. Hal ini bermanfaat jika suatu saat akan mengganti nomor IP mesin (atau tepatnya nomor IP kartu jaringan).

# ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:C9:99:5C:4C

inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:4679 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:3520 errors:0 dropped:0 overruns:83 carrier:0

collisions:2 txqueuelen:100

Interrupt:9 Base address:0xf8e0

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1

RX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

#ifconfig eth0 down # nonaktifkan dulu kartu jaringannya

#ifconfig eth0 ip=192.168.1.100 netmask=255.255.255.0

#ifconfig eth0 up # aktifkan kembali

# ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:C9:99:5C:4C

inet addr:192.168.1.100 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:4679 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:3520 errors:0 dropped:0 overruns:83 carrier:0

collisions:2 txqueuelen:100

Interrupt:9 Base address:0xf8e0

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1

RX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

Dengan demikian, kartu jaringan diganti dari nomor IP 192.168.1.1 menjadi 192.168

Yast pada sistem Operasi SuSe

SuSE memiliki program bantu untuk mengkonfigurasikan Linux dengan menu interaktif yang mudah dimengerti yakni yast (Yet another Setup Tool). Untuk menjalankannya, cukup ketikkan yast dengan user root.

# yast

Segera akan muncul kotak dialog YaST v.1.01. Program bantu ini perlu disampaikan di awal bahasan, sebab untuk sebagian besar bab ini, dikonfigurasikan dengan mengacu program bantu. YaST mempunyai struktur menu konfigurasi :

1. General help for installation

File help yang berisi tentang tombol-tombol yang dipergunakan untuk navigasi YaST.

2. Adjustments of installation. Bagian untuk instalasi atau update instalasi.

1. Select Language
2. Select Keymap
3. Select Installation Medium
4. Configure harddisk partitions
5. Set target partitions/filesystems
6. Installation to a directory
3. Choose/Install packages

Penambahan atau pengurangan (uninstall) paket aplikasi.

4. Update system

Pengecekan terhadap perubahan program-program lain serta sistem yang terpengaruh dengan instalasi program yang baru.

5. System Administration

Konfigurasi sistem, termasuk hardware, network dan user. Bagian ini terdiri dari :

1. Integrate hardware into system

1. Mouse configuration
2. Modem
3. CD-ROM
4. Configure printers
5. Configure ISDN hardware
6. Configure your scanner
7. Configure networking device
2. Kernel and boot configuration

1. Select boot kernel
2. Create a boot disk
3. Create a rescue disk
4. LILO Configuration
3. Network configuration
4. Network base configuration

1. Change hostname
2. Configure network services
3. Configure name server
4. Configure YP Client
5. DHCP client
6. Configure sendmail
7. Configure ISDN parameters
8. Configure a PPP network
9. Administer remote printers
10. Connect to printer via Samba
11. Connect to printer via novell network
5. Login configuration

1. Settings of SuSE WM
2. User Administration
3. Group Administration
4. Create backups
5. Set the console font
6. Set Time Zone
6. Configure XFREE86 (tm)
7. Configure GPM
8. Security Settings
9. Change Configuration file

6. Show README file for installation media

7. CopyRight

8. Exit YaST

CARA INSTALASI OPEN SUSE 11.0

1. Siapkan DVD Instalasi openSUSE 11.0




2.
Nyalakan komputer lalu tekan tombol F2 atau del untuk membuka bios, kemudian pilih boot dan tekan enter pada boot device priority. Ubahlah boot komputer dengan yang pertama kali booting CD-R/RW dan boot yang kedua dengan posisi Hardisk. Setelah itu Masukkan DVD Instalasi ,kemudian simpan dan keluar dengan menekan tombol F10.
3.
Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini


4.
Kemudian tekan tombol F3 untuk memilih Video Mode dan pilih Vesa lalu tekan enter.Seperti gambar di bawah ini

5.
Tekan Enter pada Installation.
6.
Kemudian kita akan masuk Welcome Screen.)Lalu tekan Next atau(Alt+N)
7.
Kemudian next atau tekan tombol (alt+N).Setelah itu muncul gambar di bawah ini.

8.
Kemudian pilih iAgree to the license terms. Kemudian next atau tekan tombol (alt+N)dan akan muncul gambar dibawah ini.
9.
Lalu dengan otomatis openSUSE akan melakukan pendeteksi perangkat hardware dan sistem yang ada.Tunggu sampai proses selesai
10.
Berikutnya pilihan instalasi, apakah berupa Instalasi Baru, Update atau Perbaikan Instalasi Sebelumnya. Karena ini merupakan instalasi awal,lalu pilih New Installation.Dan pilih next atau tekan(alt+N)
11.
Kemudian disini kita disuruh menentukan waktu dan area waktu (Time Zone).Pilih Region dengan ASIA dan pada Time Zone pilih dengan Jakarta.Setelah itu pilih next atau tekan(alt+N)
12.
Pilihan berikutnya adalah menentukan desktop manager. Pilih menerut pilihan yang disukai baik Gnome, KDE 3.5, KDE 4 maupun Other. Kemudian tekan Next

13.
Setelah menentukan Desktop Manager, selanjutnya adalah menentukan formasi harddisk. Jika sudah memiliki data pada harddisk, jangan sampai data yang sudah ada yang bersangkutan dengan windows (Local Disk C:) atau data yang lain termasuk kedalam bagian yang akan diformat. Sebaiknya kosongkan satu partisi harddisk untuk di format.Kemudian pilih creatpartition setup kemudian muncul gambar
14.
Lalu pilih lagi pada creat dan akan muncul pilihan dan pilih Extended partition dan kemudian OK
15.
Setelah itu muncul gambar lagi dan pilih kembali dengan Custom Partition(for experts)dan pilih next atau tekan(alt+N)
16.
Setelah itu buat partition.Pertama buat dengan format file system swap dan tentukan kapasitasnya dengan ketentuan 2x kapasitas RAM kita,dan tekan OK
17.
Selanjutnya kita buat partisi dengan format file system Ext3 dan tentukan kapasitasnya,pilh Mount point dengan (/) dan klik OK

18.
Kemudian buat satu lagi partisi dengan format file system Ext3 dan entukan kapasitasnya,kemudian pada Mount point pilih (/home)dan klik OK.Setelah itu pilih next atau tekan(alt+N)
19.
Selanjutnya adalah menentukan nama user dan password sistem.
20.
Sebelum proses instalasi dilakukan, ada overview mengenai pilihan yang sudah dilakukan. Kita masih bisa melakukan perubahan dari halaman overview ini.Setelah itu pilh kembali Next atau tekan (alt+N)
21.
Kemudian pilihlah Install.atau tekan (alt+I).Tunggu sampai prises instalasi selesai
22.
Tahap terakhir adalah proses konfigurasi secara otomatis untuk menentukan resolusi layar dan konfigurasi hardware lainnya.

23.
Setelah proses ini selesai, kita bisa menggunakan openSUSE 11.0 dengan leluasa.

CARA INSTALASI OPEN SUSE 11.0 DENGAN TEXT MODE

CARA INSTALASI

OPEN SUSE 11.0

DENGAN TEXT MODE


Dibuat oleh : M Rendy Riskianto W

Guru Pembimbing : Bu Nomiyasari


1. Siapkan DVD Instalasi openSUSE 11.0
2. Nyalakan komputer lalu tekan tombol F2 atau del untuk membuka bios, kemudian pilih boot dan tekan enter pada boot device priority.Ubahlah boot komputer dengan yang pertama kali booting CD-R/RW dan boot yang kedua dengan posisi Hardisk.Setelah itu Masukkan DVD Instalasi ,kemudian simpan dan keluar dengan menekan tombol F10.
3. Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini
4. Kemudian tekan tombol F3 untuk memilih Video Mode dan pilih Text mode lalu tekan enter.Seperti gambar di bawah ini
5. Tekan Enter pada Installation.
6. Setelah itu muncul gambar di bawah ini.
7. Kemudian pilih iAgree to the license terms. Kemudian next atau tekan tombol (alt+N)dan akan muncul gambar dibawah ini.

9. Lalu dengan otomatis openSUSE akan melakukan pendeteksi perangkat hardware dan sistem Probing.Tunggu sampai proses selesai

10. Berikutnya pilihan instalasi, apakah berupa Instalasi Baru, Update atau Perbaikan Instalasi Sebelumnya. Karena ini merupakan instalasi awal,lalu pilih New Installation.Dan pilih next atau tekan(alt+N)

11. Kemudian disini kita disuruh menentukan waktu dan area waktu (Time Zone).Pilih Region dengan ASIA dan pada Time Zone pilih dengan Jakarta.Setelah itu pilih next atau tekan(alt+N)

12. Pilihan berikutnya adalah menentukan desktop manager. Kemudian pilih Other(alt+o) dan pilih Minimal Server Selection(Text mode). Kemudian tekan Next (alt+n)
13. Kemudian pilih creat partition setup dengan menekan alt+ C. kemudian muncul gambar dibawah ini

13. Setelah itu pilih kembali dengan Custom Partition(for experts)dan pilih next atau tekan(alt+N)
14. Kemudian pilih kembali dengan Extended Partition(alt+E)dan tekan OK
15. Setelah itu tekan alt+d dan tulis kapasitas dengan +1GB,lalu tekan OK
16. Setelah itu buat partition.Pertama buat dengan format file system(alt+s) lalu pilih swap dan tentukan kapasitasnya dengan menekan alt+d yaitu +1GB,dan tekan OK
17. Selanjutnya kita buat partisi dengan format file system dengan menekan alt+s ,pilih Ext3 kemudian tekan alt+d dan tulis kapasitas +5GB,lalu pada Mount point (alt+M)pilih dengan (/) dan klik OK

19. Kemudian buat satu lagi partisi dengan format file system atau tekan alt+s pilihExt3 dan pada End tentukan kapasitas yang diinginkan,kemudian pada Mount point(alt+M) pilih (/home)dan klik OK.
20. Setelah itu pilih next atau tekan(alt+t)
21. Kemudian tekan kembali next (alt+n)
22. Selanjutnya adalah menentukan nama user dan passwordnya.lalu pilih Automatic Login untuk pengguna yang ingin masuk untuk mengoprasikan komputer.Kemudian tekan next
23. Setelah itu kita akan mengisi kembai password root,setelah selesai tekan next
24. Kemudian pilihlah Install.atau tekan (alt+I).Tunggu sampai prises instalasi selesai
25. Setelah proses ini selesai, kita bisa menggunakan openSUSE 11.0 dengan Text mode dengan leluasa.

Generasi Pentium 4

Processor adalah otak (CORE) dari sebuah komputer, semua perintah akan diproses proses yang dilakukan dengan sistem bergantian. Biasa disebut CPU, processor membaca intruksi dari memory tentang apa yang harus dilakukannya dan mengeksekusinya. Processor dibuat dengan teknologi silicone, isi dari processor adalah chip, transitor, dan komponen elektronik lainnya yang jumlahnya bisa mencapai jutaaan. Teknologi saat ini menggunakan ketebalan silicone setebal 0,13 micron. Semakin Tipis akan semakin mengurangi panas, power yang kecil, dan peningkatan kinerja yang signifikan karena lebih banyak teknologi yang ditanam.
Kecepatan Processor Kecepatan dihitung dalam Hertz (Hz). Saat ini telah mencapai GHz. AMD dengan menggunakan PR rating ex: AMD Sempron 2200+, tidak berjalan pd 2200 tapi 1500 Mhz. Ekivalen dengan 2200Mhz nya Processor Intel FSB.
FSB (Front Side Bus) adalah Saluran data antara processor dan chipset main controller. Ex : Intel P 4 mendukung FSB 800 Mhz diletakan pd MB FSB 533 Mhz, maka akan bottleneck. Teknologi Intel = 800 Mhz dan 1066 Mhz. Teknologi AMD = 2000 Mhz full duplex.Cache MemoryCache Memory Sebagai buffer sementara sebelum dieksekusi processor. Biasanya Level 1(L1) dan Level 2(L2). Semakin besar cache semakin baik. Ex : Intel Pentium 4 2,8C Ghz, FSB 800, 0.13 Micron, L2 Cache 512 KB.
Pentium 4 (versi awal)Prosesor Pentium 4 versi awal ini dibagi menjadi tiga golongan lagi, masing-masing diberi nama sandi (code name) Willamette, Northwood, dan Prescott. Ketiga golongan prosesor ini memiliki fitur (fasilitas teknologi yang berbeda).

Pentium 4 dengan nama sandi Willamate

Willamate merupakan versi prosesor Pentium 4 yang paling awal. Dirilis pertama kali pada tanggal 20 Nopember 2000. Prosesor ini dibangun dengan teknologi proses 180 nm, jumlah transistor yang ‘tertanam’ pada prosesor sebanyak 42 juta. Sebagian model mengunakan soket 423 (PGA 423), sebagian yang lain menggunakan soket 478 (PGA 478). Dikatakan soket 423 karena prosesornya memiliki jumlah kaki (pin-pin) sebanyak 423, sedangkan yang bersoket 478 memiliki 478 kaki (pin). PGA kependekan dari Pin Grid Array.Seluruh model memiliki L2 cache 256 KB, besar Front Side Bus-nya 400 MHz. Clock speed-nya berkisar antara 1300 MHz hingga 2000 MHz. Selengkapnya tambahan fitur setiap prosesor Pentium 4 Willamate ini disajikan pada Tabel


Pentium 4 dengan nama sandi Northwood


Dibandingkan dengan prosesor Willamate, prosesor Northwood selangkah lebih maju. Prosesor ini dibangun dengan teknologi proses 130 nm, seluruhnya bersoket 478 (PGA), memiliki L2 cache dua kali lebih besar dari Willamate, yaitu 512 KB. Sebagian model masih ber-FSB 400 MHz, namun sebagian yang lain dibangun dengan FSB 533 MHz. Clock speednya (frekuensi) berkisar 1600 MHz hingga 3066 MHz. Khusus yang clock speed-nya 3066 MHz dilengkapi dukungan teknologi hyper-treading. Hal ini membuat prosesor dapat bekerja jauh lebih cepat dari pada kondisi standartnya (tanpa dukungan hyper-threading). Prosesor Northwood dirilis pertama kali pada bulan Januari 2002, yaitu kurang lebih setahun setelah rilis pertama Willamate.



Pentium 4 dengan nama sandi Prescott

Prosesor Prescott menggunakan teknologi proses 90 nm. Selain memiliki dukungan teknologi MMX, SSE dan SSE2, juga dilengkapi dukungan terhadap teknologi SSE3 yang belum terdapat pada prosesor Willamate maupun Northwood. Bahkan pada beberapa seri prosesornya ditambahkan dukungan teknologi Intel 64 dan XD bit.
Seluruh seri prosesor ini menggunakan FSB 533 MHz dan L2 cache dua kali lebih besar daripada Northwood, yaitu 1024 KB. Sebagian seri prosesornya masih menggunakan soket 478, sebagian yang lain menggunakan soket yang lebih baru yaitu soket LGA (Land Grid Array). Clock speednya berkisar 2266 MHz hingga 3066 MHz. Fitur-fitur lainnya untuk masing-masing model, disajikan pada Tabel :








Perkembangan processor Pentium 4 sebagai berikut :

1. Intel® Pentium® 4 Processor

Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2. Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
3. Intel® Itanium® Processor

Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
4. Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium

5. Intel® pentium® M Processor

Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
6. Intel Pentium M 735/745/755 Processor

Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
7. Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
8.Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
9.Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
10. Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
11. Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)
12. prosesor core 2 quad terbaru
Prosesor dengan seri 6xx yang dikembangkan dengan basis Prescot dan dilengkapi fasilitas Hyper Threading (HT). Prosesor terbaru ini menambahkan L2 Cache menjadi 2 MB. Dalam seri ini adalah Intel memperkenalkan kemampuan 'XD-bit' atau 'eXecute Disable' bit, yakni suatu teknologi dengan menambahkan satu bit yang bila digunakan bersama dengan sistem operasi 'Windows XP Service pack 2' akan mencegah beberapa 'worm' atau virus yang menggunakan teknik 'buffer overflow' sehingga virus jenis ini tidak dapat bekerja dan tidak dapat menginfeksi sistem komputer yang menggunakan prosesor terbaru dari Intel ini.Fasilitas Intel Extended Memory 64 Technology (EM64T) adalah kemampuan melakukan processing 64 bit

Perintah Internal dan External dalam Comand

MS-DOS

MS-DOS adalah singkatan dari Microsoft Disk Operating System, yaitu Sistem Operasi berbasis baris-perintah (command-line) yang digunakan pada PC. Seperti sistem operasi lain contohnya OS/2, ia menterjemahkan input dari keyboard menjadi pekerjaan yang dapat dilakukan oleh komputer, ia juga dapat menangani pekerjaan seperti input dan output pada disket atau harddisk, dukungan video, kontrol keyboard , dan banyak lagi fungsi-fungsi internal lainnya yang berkaitan dengan eksekusi sebuah program dan pemeliharaan file.

Perintah MS-DOS diketikkan dalam sebuah jendela yang disebut Command Prompt Window. Untuk keluar dari MS-DOS, ketik exit dalam jendela tersebut yaitu pada kursor yang berkedip-kedip.

MS-DOS Mode adalah sebuah shell dimana lingkungan MS-DOS di-emulasikan dalam Sistem Operasi 32-bit, seperti Windows. Program berbasis MS-DOS dapat berjalan di Windows dan biasanya ia membuat sebuah file yang disebut Program Information File (PIF) yang muncul sebagai shortcut di desktop anda.

Untuk membuka jendela Command Prompt, klik Start, pilih All Programs, pilih Accessories, dan kemudian klik Command Prompt.


PERINTAH INTERNAL

ALASAN DISEBUT PERINTAH INTERNAL

File-file yang terdapat dalam DOS terbagi dalam dua kategori besar, yaitu Internal command dan External command. Yang dimaksud dengan Internal Command ialah perintah-perintah DOS yang siap pakai dimana saja,karena perintah tersebut telah dimasukkan kedalam COMMAND.COM(intrepreter perintah dos) dan juga pada saat booting, file-file ini disimpan pada RAM (Random Acsses Memory), yaitu DIR, COPY, DELETE, COPY, RENAME, TIME, DATE, VOL, VER, CLS, Prompt,

MACAM – MACAM PERINTAH INTERNAL


BREAK
Mengatur atau menghilangkan pemeriksaan extended CTRL+C.


CD / CHDIR
Menampilkan nama atau mengubah direktori sekarang.


CLS
Menghapus layar jendela command prompt.

COPY
Menyalin satu atau beberapa file ke lokasi lain.

DATE
Menampilkan atau mengubah tanggal.

DEL / ERASE
Menghapus satu atau beberapa file.

DIR
Menampilkan daftar file dan subdirektori dalam sebuah direktori.

EXIT
Keluar dari program CMD.EXE dan menutup jendela command prompt.



MD / MKDIR
Membuat direktori.

PATH
Menampilkan atau mengatur path pencarian untuk executable files.


PROMPT
Mengubah command prompt Windows.

RD /RMDIR
Menghapus direktori.


REM
Menulis komentar dalam batch files atau CONFIG.SYS.

REN / RENAME
Mengubah nama file.


SET
Menampilkan, mengatur, atau menghapus variabel lingkungan Windows.


TIME
Menampilkan atau mengatur waktu sistem.


TYPE
Menampilkan isi dari sebuah file teks.

VER
Menampilkan versi Windows yang anda gunakan.

VERIFY
Memberitahu Windows untuk memeriksa apakah file anda telah disimpan secara benar dalam disket/harddisk.

VOL
Menampilkan nomor serial dan volume label dari sebuah harddisk/disket.

CHCP
Untuk mengganti code page untuk semua perangkat

CTTY
Untuk mengganti perangkat terminal yang digunakan untuk mengontrol komputer

LH atau LOADHING
Untuk memuat program ke upper memory block


PERINTAH EKSTERNAL

ALASAN DISEBUT PERINTAH EKSTERNAL

Perintah – perintah tersebut tidak dimasukkan kedalam COMMAND.COM,dan membutuhkan sebuah berkas atau file yang dapat dieksekusi (berupa program Dos) yang harus terdapat dalam directory aktif dan juga harus berekstensi COM atau EXE

MACAM – MACAM PERINTAH EKSTERNAL

XCOPY
Menyalin file serta pohon direktori.

TITLE
Mengatur judul untuk jendela command prompt yang aktif.

TREE
Menampilkan secara grafis struktur direktori dari sebuah drive atau path.

SETLOCAL
Memulai lokalisasi dari perubahan lingkungan dalam sebuah batch file.

SHIFT
Menggeser posisi parameter yang dapat diganti dalam sebuah batch files.

SORT
Menyortir input.

START
Membuka jendela baru untuk menjalankan perintah atau program yang spesifik.

SUBST
Membuat virtual drive dari sebuah direktori.

REPLACE
Mengganti file.

RECOVER
Mengembalikan informasi yang masih dapat dibaca dari sebuah disket/harddisk yang sudah bad/rusak.

PUSHD
Menyimpan direktori sekarang kemudian mengubahnya.

PAUSE
Menunda pemrosesan dari sebuah batch file dan menampilkan pesan.

POPD
Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang yang disimpan oleh PUSH.

PRINT
Mencetak file teks.

MODE
Mengkonfigurasi alat yang ada pada sistem.

MORE
Menampilkan hasil perlayar.

MOVE
Memindahkan satu atau beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain.

FORMAT
Mem-Format sebuah hardisk/disket untuk digunakan di Windows.

FTYPE
Menampilkan atau mengubah tipe file yang digunakan dalam asosiasi ekstensi file.

GOTO
Mengarahkan Windows command interpreter ke baris yang berlabel dalam sebuah program batch.

GRAFTABL
Memperbolehkan Windows untuk menampilkan sekumpulan karakter extended dalam mode grafik.

HELP
Menyediakan informasi bantuan untuk perintah-perintah Windows.

IF
Menjalankan pemrosesan kondisional dalam program batch.

LABEL
Membuat, mengubah, atau menghapus volume label dari sebuah disket/harddisk.

FC
Membandingkan dua atau beberapa file, dan Menampilkan perbedaan file-file tersebut.

FIND
Mencari string teks dalam sebuah file atau beberapa file.

FINDSTR
Mencari string dalam file.

FOR
Menjalankan perintah yang spesifik untuk masing-masing file dalam sekumpulan file.

DISKCOMP
Membandingkan isi dari dua buah disket.

DISKCOPY
Menyalin isi dari satu disket ke disket lain.

DOSKEY
Mengedit baris perintah, memanggil kembali perintah Windows, dan membuat macro.

ECHO
Menampilkan pesan, atau mengubah command echoing on atau off.

ENDLOCAL
Mengakhiri lokalisasi dan perubahan environment pada sebuah batch file..

CMD
Menjalankan interpreter perintah Windows yang baru.

COLOR
Mengubah warna teks dan latar pada command prompt.

COMP
Membandingkan isi dari dua atau beberapa file.

COMPACT
Menampilkan atau mengubah kompresi file pada partisi NTFS.

CONVERT
Mengkonversi FAT ke NTFS. Anda tidak dapat mengkonversi drive yang sedang aktif.

CHCP
Menampilkan atau mengubah nomor active code page.

CHKDSK
Memeriksa sebuah disket/harddisk dan menampilkan laporan status disket/harddisk tersebut.

CHKNTFS
Menampilkan atau mengubah proses pemeriksaan disket pada saat booting.

CACLS
Menampilkan atau mengubah daftar kontrol akses (ACLs) dari files.

CALL
Memanggil sebuah program batch dari program batch yang lain.

ASSOC
Menampilkan atau mengubah asosiasi ekstensi file.

AT
Menjadwalkan perintah dan program agar berjalan di komputer pada waktu tertentu.

ATTRIB
Menampilkan atau mengubah atribut suatu file.

Pemrograman dengan Java Server Pages (JSP)

JSP bertujuan untuk menyederhanakan pembuatan dan manajemen halaman web yang bersifat dinamis, dengan cara memisahkan content dan presentasi. JSP merupakan halaman yang menggabungkan HTML dengan scripting tag dan program java. Pada saat JSP dipanggil client melalui browser, JSP tersebut akan di kompile terlebih dahulu menjadi servlet, dan kemudian hasilnya dikembalikan ke client. Sebagai ilustrasi diberikan pada gambar sebagai berikut :
Gambar Pemrosesan Halaman JSP
Kelebihan JSP
  1. JSP dapat berjalan pada sembarang platform.
  2. JSP cenderung memiliki performansi yang lebih baik, karena JSP dilakukan kompile terlebih dahulu menjadi servlet yang berupa bytecode.
  3. Didukung bahasa Java yang memilki kemampuan OOP dan tingkat reuseability tinggi.
  4. Dapat menggunakan JavaBean untuk mengenkapsulasi kode-kode java.
Kelemahan JSP
  1. Proses kompile terhadap halaman JSP mengakibatkan client harus menunggu lebih lama pada saat pertama kali di lakukan loading. Hal ini tentu saja menyebabkan kecepatan proses JSP secara menyeluruh berkurang.
Listing Program
<%= "Hello World JSP Sederhana"%>
Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa halaman JSP akan dilakukan kompile menjadi servlet yang diberikan pada Listing program sebagai berikut :
Listing Program
package LatihJsp;
import javax.servlet.*;
import javax.servlet.http.*;
import javax.servlet.jsp.*;
public class helloWorld1_2 extends org.apache.jasper.runtime.HttpJspBase {
static {
}
public helloWorld1_2( ) {
}
private boolean _jspx_inited = false;
public final synchronized void _jspx_init() throws org.apache.jasper.JasperException {
if (! _jspx_inited) {
_jspx_inited = true;
}
}
public void _jspService(HttpServletRequest request, HttpServletResponse response)
throws java.io.IOException, ServletException {
JspFactory _jspxFactory = null;
PageContext pageContext = null;
HttpSession session = null;
ServletContext application = null;
ServletConfig config = null;
JspWriter out = null;
Object page = this;
String _value = null;
try {
try {
_jspx_init();
_jspxFactory = JspFactory.getDefaultFactory();
response.setContentType("text/html;charset=ISO-8859-1");
pageContext = _jspxFactory.getPageContext(this, request, response,
"", true, 8192, true);
application = pageContext.getServletContext();
config = pageContext.getServletConfig();
session = pageContext.getSession();
out = pageContext.getOut();
// HTML // begin [file="D:\\jakarta-tomcat-3.3.1\\webapps\\ROOT\\latihJsp\\helloWorld1.jsp";from=(0,0);to=(9,1)]
out.write("\r\n\r\n\r\n\r\n\t\r\n\r\n\r\n\t");
// end
// begin [file="D:\\jakarta-tomcat-3.3.1\\webapps\\ROOT\\latihJsp\\helloWorld1.jsp";from=(9,4);to=(9,32)]
out.print( "Hello World JSP Sederhana");
// end
// HTML // begin [file="D:\\jakarta-tomcat-3.3.1\\webapps\\ROOT\\latihJsp\\helloWorld1.jsp";from=(9,34);to=(11,7)]
out.write("\r\n\r\n");
// end
} catch (Exception ex) {
if (out != null && out.getBufferSize() != 0)
out.clearBuffer();
if (pageContext != null) pageContext.handlePageException(ex);
} catch (Error error) {
throw error;
} catch (Throwable throwable) {
throw new ServletException(throwable);
}
} finally {
if (out instanceof org.apache.jasper.runtime.JspWriterImpl) {
((org.apache.jasper.runtime.JspWriterImpl)out).flushBuffer();
}
if (_jspxFactory != null) _jspxFactory.releasePageContext(pageContext);
}
}
}
Jika dijalankan pada browser dengan alamat URL :
Maka akan menampilkan tampilan sebagai berikut :
Gambar Tampilan helloWorld.jsp pada Browser
Elemen-elemen JSP
Struktur halaman JSP adalah penambahan program Java dalam tag <% %> pada suatu halaman HTML untuk membangkitkan content yang bersifat dinamik.
JSP memiliki tiga komponen utama, yaitu :
  1. Directives : merupakan suatu petunjuk bagi web container tentang sesuatu yang harus dilakukan pada saat container melakukan compile halaman JSP.
  2. Scripting Elements : tag untuk menuliskan program Java.
  3. Action : special tag yang memberikan pengaruh pada halaman JSP pada saat runtime.
Directives
Sintaks :
<%@ namaDirective attribute1=”value1” attribute2 =”value2” %>
Directives terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  1. Page Directive
  2. Include Directive
  3. Taglib Directive
Page Directive
Untuk menentukan dan memanipulasi atribut-atribut pada halaman JSP serta memberikan informasi ke container untuk atribut-atribut yang memerlukan proses tertentu.
Sintaks :
<%@ page ATTRIBUTE %>
Attribute yang digunakan pada Page Directive diberikan pada tabel sebagai berikut :
Attribute
Keterangan
Default Nilai
Language
Menentukan bahasa pemrograman yang digunakan
“Java”
Extends
Digunakan untuk men-generate superclass
Tidak ada
Import
Mengimport package atau class java, seperti halnya pada program Java
Tidak ada
Session
Menentukan apakah halaman JSP menggunakan HTTP session
“true”
Buffer
Menentukan model buffering untuk output stream ke client
autoFlush
Melakukan reset isi buffer jika sudah penuh
“true”
isThreadSafe
Mendefinisikan tingkat keamanan mengenai masalah threading halaman JSP. Jika “false” request akan diproses sebagai single Thread, berurutan sesuai urutan kedatangan request
“true”
Info
Mendefinisikan string informasi yang dapat diperoleh dari implementasi metode Servlet.getServletInfo()
Tidak ada
errorPage
Menentukan error page, sehingga jika terjadi error, maka halaman JSP ini akan ditampilkan
Tidak ada
isErrorPage
Memberikan indikasi apakah halaman JSP merupakan halaman error dari halaman JSP yang lain
“false”
contentType
Menentukan encoding karakter pada JSP dan tipe MIME untuk respons yang dihasilkan JSP.
MIME-TYPE text / html CHARSET ISO-8859-1
Contoh :
<%@ page language=”Java” import="java.sql.*“ session=”true” buffer=”12kb” autoFlush=”true” errorPage=”myError.JSP” %>
Include Directive
Untuk menyisipkan isi file lain ke dalam file JSP
Sintaks :
<% include file=”namaFile” %>
Contoh :
<% include file=”myHeader.html” %>
Taglib Directive
Untuk penggunaan tag library atau tag tambahan.
Contoh :
<%@ taglib url=http://Latihan.com/tagKu prefix=”test” />
Scripting Elements
Terdiri dari tiga elemen, yaitu :
  1. Declarations
  2. Scriptlets
  3. Expression
Declarations
Declarations merupakan blok program Java yang digunakan untuk mendeklarasikan variable dan method yang akan digunakan dalam program. Variable yang dideklarasikan pada bagian ini akan berperan sebagai variable global pada servlet hasil kompile.
Sintaks :
<%! Deklarasi variable dan method %>
Contoh :
<%! int i = 10 ; double x = 5.0 ; %>
Scriptlets
Scriptlets merupakan blok program Java yang dieksekusi pada saat pemrosesan request. Scriptlets akan dijalankan sesuai dengan instruksi program yang diberikan.
Sintaks :
<% Sintaks Program Java %>
Contoh :
<% System.out.println(“Test Scriptlets”); %>
Expression
Expression merupakan cara untuk memperpendek penulisan scriptlets dan akan mengembalikan nilai String yang dikirim melalui output stream.
Sintaks :
<%= Ekspresi Java %>
Contoh :
<%
String oAnalisa=oAnalisaReview.getAnalisa(oIDK);
%>

Hasil Analisa dan Review
<%=oAnalisa%> -------------> Expression
Action
Action merupakan tag yang mempengaruhi perilaku halaman JSP pada saat runtime. JSP mengenal tag action standar dan custom tag. Tag standar adalah tag yang didefinisikan dalam spesifikasi JSP, sedangkan custom tag adalah tag baru yang dapat didefinisikan sendiri. Pada bagian ini hanya dibahas mengenai tag action standar.
Tag action standar JSP adalah sebagai berikut :
Action tag ini berfungsi untuk meng-instantiate suatu Java Object (Java Bean) agar kemudian dapat digunakan pada halaman JSP. Penggunaan bean ini merupakan salah satu cara untuk memisahkan antara logic dan presentation pada JSP. Logic yang digunakan pada JSP dapat diletakkan pada suatu bean, dan bean ini dapat digunakan untuk halaman JSP yang lain.
Sintaks :
Untuk beanDetail berupa salah satu dibawah ini :
class = “className”
class = “className” type = “typeName”
beanName = “beanName” type = “typeName”
type = “typeName”
Atribut pada action tag dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Atribut
Deskripsi
Default Nilai
id
Nama untuk mengindentifikasi bean yang akan di-instantiate
Tidak ada
scope
Jangkauan reference terhadap bean. Nilai yang tersedia untuk scope antara lain : page, request, session, application
“page”
class
Nama class bean yang akan digunakan
Tidak ada
beanName
Atribut khusus yang terkait dengan method instantiate() pada class java.beans.Beans
Tidak ada
Type
Menentukan tipe class
Nilai dari atribut class
Contoh :
Action tag standar ini digunakan bersama dengan action tag . Action tag ini berfungsi untuk men-set nilai properties yang terdapat pada bean.
Sintaks :
Untuk propertyDetail adalah sebagai berikut :
property = “*”
property = “propertyName”
property = “propertyName” param = “parameterName”
property = “propertyName” value = “propertyValue”
Contoh :
Action tag ini merupakan kebalikan dari action tag , dimana berfungsi untuk mengambil nilai property pada Java Bean.
Sintaks :
Contoh :
Action tag ini berfungsi untuk menset nilai-nilai parameter yang akan digunakan dalam halaman JSP.
Sintaks :
Contoh :
Action tag ini memiliki fungsi yang serupa dengan directive <%@ include file = “fileName” %>. Tetapi memiliki perbedaan mendasar, yaitu waktu eksekusi. Untuk tag dieksekusi pada saat request dan directive include dieksekusi pada saat kompile.
Hasil eksekusi dari keduanya adalah sama dan dapat digunakan untuk melakukan include halaman statis atau dinamis.
Action tag ini sebaiknya digunakan jika halaman yang di-include-kan sering mengalami perubahan secara dinamis, tetapi jika tidak mengalami perubahan sebaiknya digunkan directive include. Hal ini didasarkan pada proses kompile ulang halaman JSP. Pada directive jika halaman JSP yang meng-include halaman JSP lain tidak berubah, sedangkan halaman JSP yang di-include-kan mengalami perubahan, maka kompile ulang belum tentu dilakukan. Tetapi pada action tag kompile ulang pasti akan dilakukan karena proses include dilakukan pada saat melakukan proses terhadap request.
Sintaks :
Contoh :
Action tag ini berfungsi untuk melakukan forward ke suatu halaman lain, baik halaman HTML atau JSP.
Sintaks :
Contoh :
Action tag ini untuk menghasilkan kode-kode yang sesuai target browser dalam menyisipkan komponen Java bean atau applet secara otomatis.