Kamis, 21 Oktober 2010

cara-cara instalasi windows7

brader-brader sekalian pembaca blog ini pasti ada yang belum pernah install sistem operasi windows kan? mungkin karena tekut salah, error ato mbleduk barangkali jadi takut mau coba2. hehe… terus kalo gak berani coba2 kapan bisanya donk. belajar komputer itu harus berani coba2, jangan takut salah, justru kalo kita pernah melakukan kesalahan jadi tau gimana cara mengatasi kesalahan tersebut di kemudian hari. Betul tidak? (aagym mode).
Nah skarang saya coba kasih tau caranya install windows seven (7) tahap demi tahap ya… oya instalasi windows seven (7) hampir sama kayak instalasi windows vista, pastinya lebih sederhana ketimbang instalasi windows xp ke bawah solanya tidak ada pertanyaan2 di tengah2 instalasi, setingan2 zona waktu dll dilakukansetelah proses instalasi selesai. gak kayak pas install windows xp kebawah yang ada di tengah2 yang lumayan mengganggu karena proses instalasi harus di tongkrongin, gak bisa ditinggal terus selese gitu.
Ok langsung aja ya
  • Sediakan komputer yang memenuhi syarat untuk bisa di install windows seven (7) kalo mau nyaman minimal dual core dengan memory 1GB
  • DVD instalasi Windows Seven (7)
  • Bensin 1 liter
  • Siramkan bensin ke komputer kemudian bakar!!! Hahaha… becanda brader…
  • Atur agar komputer booting dari dvd, pengaturan dilakukan lewat bios, bisanya tekan delete atau f2 ketika komputer baru dinyalakan pilih setingan booting kemudian pilih dvd rom menjadi urutan pertama. simpan konfigurasi bios dengan cara menekan f10.
  • Masukkan DVD Instalasi
  • Pencet sembarang tombol jika sudah ada pertanyaan apakan ingin boot dari cd or dvd
  • Muncul tampilan seperti dibawah
image
  • Selanjutnya muncul tampilan seperti di bawah, langsung saja klik next
image
  • Jangan bengong brader… klik Install Now
image
  • Kalo sempet ya silahkan di baca2 dulu (hampir tidak ada yang pernah baca loh), langsung centang juga gak apa-apa kok ga ada yang marah, terus next
image
  • Karena kita sedang melakukan clean install maka pilih yang Custom (advanced)
image
  • Pilih partisi yang akan dipakai untuk menginstal windows seven (7), contoh di bawah hardisk belum di bagi2 kedalam beberapa partisi, jika ingin membagi kedalam beberapa partisi sebelum proses instalasi pilih Drive options (advanced) disitu kita bisa membuat, menghapus dan meresize partisi. tapi dari pada bingun untuk yang pertama kali instalasi windows mending langsung pilih next saja, toh pembagian partisi bisa dilakukan setelah proses instalasi selesai.
image
  • Proses instalasi dimulai brader… di tinggal juga boleh, memakan beberapa puluh menit tergantung spesifikasi komputer brader, katanya sih udah ada yang nyoba instal di komputer pentium 2 dan memakan waktu belasan jam!! haha… kalo komputer baru kurang dari sejam kok
image
  • Setelah proses di atas selese komputer akan otomatis restart sendiri. kumudian muncul seperti dibawah
image
  • Ketikkan nama user dan nama komputer, terserah apa aja, misal nama brader sendiri
image
  • Kemudian bikin password biar komputer brader aman, tulis 2x dan harus sama, kemudian password hint diisi dengan clue kalo misalnya brader lupa ama passwornya. gak di isi juga gak apa apa.
image
  • Masukkan Windows Product key, biasanya ada di paket dvd intalasi nya. kalo misalnya brader gak punya poduct key nya di kosongin aja, brader diberi kesempatan mencoba windows 7 selama 30 hari
image
  • Selanjutnya brader disuruh memilih setingan apakah windows akan otomatis meng update sendiri ato tidak, pilih suka2 brader aja ya
image
  • Kemudian setingan time zone sesuaikan dengan tempat tinggal brader
image
  • Selesai deh brader… install driver2 hardware komputer agar windows berjalan secara maksimal, seperti driver vga, audio, chipset, network, bluetooth dan lain2. Sgerr kan tampilannya… hehe. slamat mencoba brader…
image
buat yang pengen tau perbedaan fitur tiap edisi windows 7, silahkan baca postingan yang ini http://ferireza.wordpress.com/2009/11/24/perbandingan-windows-seven-7-starter-home-premium-profesional-dan-ultimateenterprise/
 
i

SEJARAH PERKEMBANGAN LINUX

Perkembangan interner di indonesia

Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan peningkatan yang cukup besar.

Sekarang banyak sekali layanan-layanan akses internet yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita, salah satunya layanan akses internet dari PT. Telkom seperti Telkomnet Instan dan Telkom Speedy. Telkomnet Instan merupakan layanan akses Dial-Up dengan kecepatan berkisar antara 40 Kbps - 56 Kbps sedangkan Telkom Speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan Up To 384 Kbps. Selain itu masih banyak sekali layanan-layanan akses internet yang bisa kita pilih.

Ada lagi layanan internet yang menggunakan Wireless Lan yang merupakan akses internet tanpa kabel atau menggunakan gelombang elektromagnetik seperti akses GPRS menggunakan handphone, PDA, laptop, dll. Selain itu sinyal Hotspot yang sering disebarkan ditempat-tempat seperti Mall, Cafe, Kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa digunakan untuk mengakses internet, kita hanya perlu membawa peralatan mobile kita ditempat tersebut dan berinternetan disana.

Untuk dapat mengakses internet baik dengan kabel atau tanpa kabel selain diperlukan seperangkat komputer atau laptop diperlukan juga sebuah alat yang disebut Modem, modem berfungsi sebagai protokol yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital atau sebaliknya.

Membuat Desain Jaringan WAN (Wide Area Network)

Bagi anda yang berprofesi sebagai teknisi Jaringan suatu perusahaan atau rekan-rekan yang sedang belajar men-desain jaringan,, anda pasti membutuhkan suatu desain untuk merancang Network yang akan anda bangun.. anda pasti bosan dengan hanya menggunakan selembar kertas dan pensil untuk menggambar desain yang anda pikirkan di kertas tersebut.. dengan menggunakan software “network design” anda dapat menggantikan kertas sebagai bahan experiment design LAN,MAN maupun WAN anda.. software desain JAringan yang akan saya bahas kali ini adalah dengan menggunakan “packet tracert”. software yang dikembangkan oleh cisco ini mempunyai beberapa keunggulan dan kemudahan dalam perancangannya..

Dengan menggunakan packet tracer, rekan-rekan yang tersendat biaya untuk membeli router cisco beberapa seri, dapat mencoba aplikasi ini sebagai bahan ujicoba sebelum membeli router beneranya,,hhe.. coz harga router asli sangattttt mahaLL.. hho

disini juga kita dapat belajar perintah-perintah yang digunakan dalam IOS (Internetwork Operating system) atau sistem operasi yang digunakan pada mesin router cisco,,kita juga dapat mendesain Router untuk beberapa tipe seperti 1841,2620 & 2621,, kita pun dapat mempelajari aplikasi server disini walaupun kurang men-detail.. diantara aplikasi server yang dapat kita pelajari disni diantaranya:

* Membuat NAT (Network Address Translation) adalah menggabungkan beberapa komputer ke Internet dengan menggunakan 1 alamat IP Public, misalnya Alamat IP Public kita 202.134.5.2 maka apabila kita meng-inginkan 50 komputer ingin terhubung ke Internet, kita memerlukan Aplikasi NAT untuk menghubungkan 50 komputer ini dengan IP Private seperti 192.168.5.xxx
* Membuat DHCP Server, dengan DHCP server di router cisco, kita dapat memberikan IP otomatis kepada client yang ingin terhubung dalam jaringan baik itu Intranet maupun Internet.
* Filtering Trafic dengan menggunakan Access List
* IP Routing Static & Dynamic.Dengan IP routing,kita dapat memanajemen jaringan-jaringan, agar terstruktur dengan baik.

Lapisan OSI Layer

OSI LAYER

OSI adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network di komunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi, sehingga mempermudah pengertian, penggunaan, desain, pengolahan data dan keseragaman standar vendor dan juga sebagai panduan bagi vendor agar devicenya dapat berjalan di jaringan.


OSI Layer:


Tabel Lapisan Referensi Model OSI



1. Layer Physical

Adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.





Komponen :

1. Hub

2. Repeater

Fungsi Layer physik :

– Memindahkan bit antar devices

– Spesifikasinya berupa voltase, wire, speed,

pin pada kabel

– Contoh : EIA/TIA-232, V.35, …Layer Physical

• Mengirim bit dan menerima bit

• Berkomunikasi langsung dengan jenis media

transmisi

• Merepresentasikan bit ini tergantung dari media

dan protocol yang digunakan

– Menggunakan frekuensi radio

– State transition = perubahan tegangan listrik dari

rendah ke tinggi dan sebaliknya

• Menentukan kebutuhan listrik, mekanis,

prosedural dan fungsional, mempertahankan

dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.


2. Layer Data-link

Suatu Layer yang menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link dan juga sebagai penentu protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Serta pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman ulang data.




Komponen :

1. Bridge







2. switch









Layer Data Link dibagi menjadi 2 sublayer,yaitu:


1) LLC (Logical Link Control): Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame merupakan sebuah paket daya dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuah cheksum untuk melacak data yang korup.

2) MAC (Medium Access Control): Berurusan dengan mengambil dan melepaskan data dari dan ke kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di-share di dalam sebuah LAN

Fungsi Datalink

– Mengkomuninasikan bit ke bytes dan byte ke frame

– Menerima perangkat media berupa MAC Addressing

– Deteksi error dan recovery error

– Contoh : 802.3/ 802.2/ HDLCLayer Data Link

• Menyediakan transmisi phisik dari data

• Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control

• Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)

• Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24 bit serial numbernya

• Menerjemahkan dari layer network diatasnya ke bit-bit layer phisik dibawahnya• Melakukan format pada pesan atau data menjadi

pecahan-pecahan (data frame)

• Menambahkan header yang terdiri dari alamat h/w sources & destination (semacam informasi kontrol)

• Membentuk encapsulations yang membungkus data asli

• Encapsulations akan dilepas setelah paket di terima oleh layer dibawahnya

• Layer inilah yang mengidentifikasi peralatan pada network

• Pembungkusan ini akan berlanjut di hop lain sampai paket sampai ke tujuan

• Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman• Perangkat layer ini switch & bridge, yang membaca frame yang melaluinya.

• Akan meletakan hardware address dalam sebuah filter table dan akan mengingat port mana yang telah menerima frame tersebut.

• Menentukan lokasi peralatan & memetakan peralatan pada network

• Jika ada frame dari hardware address yang tidak tercatat di filter tablenya maka akan melakukan broadcast ke semua segmennya & akan mengupdate filter tablenya.


3. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.dan juga untuk merutekan paket ke tujuan yang seharusnya. Pengendalian operasi subnetdan mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga memungkinkan jaringan – jaringan yang berbeda bisa saling terkoneksi.




Komponen :

1. Router


Fungsi Network :

– Logical Addressing

– Mengirimkan alamat network

– Contoh : IP, IPXLayer Network

• Tidak peduli dimana lokasi suatu host berada & isi paket data yang dibawa,

karena L3 hanya peduli dengan network itu berada dan cara terbaik untuk

mencapainya dan Menentukan lokasi network

• Mengangkut lalu lintas antar peralatan

yang tidak terhubung secara lokal

Ex :

– Paket diterima oleh interface router

– Router akan mencek alamat IP tujuan, lalu

• Router mencek alamat network tujuan pada

routing table yang dimilikinya.

• Jika tidak ditemukan pada entri routing tablenya

maka data akan di drop

• Jika ditemukan, Interface router akan melewatkan

paket data dengan dibungkus menjadi frame data

dan dikirimkan ke jaringan lokal/ interface router tetangga



4. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.



Fungsi Layer Transport :

– Reliable atau unreliable delivery

– Multiplexing

– Contoh : TCP, UDP, SPXLayer Transport

• Melakukan segmentasi dan menyatukan

kembali data yang tersegmentasi (reassembling)

dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama

• Menyediakan layanan tranportasi data ujung ke ujung.

• Membuat sebuah koneksi logikal antara host

pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork

• Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing

• Multiplexing = teknik untuk mengirimkan dan

menerima beberapa jenis data yang berbeda

sekaligus pada saat yang bersamaan melalui

sebuah media network saja.


5. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.



Fungsi Layer Session :

– Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan

– Contoh : OS dan Penjadwalan suatu aplikasi

• Bertanggung jawab untuk membentuk,

mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer diatasnya.

• Kontrol dialog antar peralatan / node.

• Koordinasi antar sistem-sistem dan

menentukan tipe komunikasinya (simplex, half dulplex, full duplex)

• Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan

• Ex : SQL


6. Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.




Fungsi Layer Presentasi

– Bagaimana data di presentasikan

– Type data, enkripsi, visual images, dll

– Contoh : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC



7. Layer Application

Layer ini adalah yang paling ‘cerdas’, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka (baca bagian berikutnya untuk informasi yang lebih jelas tentang kedua hal tersebut). Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.



Fungsi Layer Presentation (Layer 7)

– Interface antara jaringan dan s/w aplikasi

– Contoh : Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser,

SMTP Gateway / Mail Client (eudora, outlook,

thebat,…)• Mengkomunikasikan service ke aplikasi

• Interface antara jaringan dengan aplikasi software

Cara Setting Jaringan pada Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.

Karakteristik topologi Bus adalah:

* merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
* Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
* Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
* Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
* Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
* dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:

a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.

b) Kabel dan konektor

Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.

Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.

Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:

* Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
* TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
* TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.

Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC

Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.

1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard

Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

2) Pemasangan Kabel pada Konektor

* Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.

3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan

* Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.

4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.

Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:

a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel

b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:

c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.

Kelas Alamat IP Address

IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:

* Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
* Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.

d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.

Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC

Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:


1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan

2) Pengujian konektifitas jaringan

3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan

Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:

A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:

a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak

b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,

c) Pemasangan konektor tidak longgar

d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.

Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.

B. Pengujian konektifitas jaringan

Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.

Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)

IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.

Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :

a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7

b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.

c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73

d) IP Addres adalah 10.1.1.7

e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0

Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.

Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.

Ketentuan Kabel Coaxial

Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.Kabel coaxial digunakan pada Ethernet 10Base2 dan 10Base5 beberapa tahun yang lalu. 10Base5 mengacu pada thicknet sementara 10Base2 mengacu pada thinnet sebab 10Base5 dulu menggunakan kabel coaxial yang lebih tebal.


Awalnya Ethernet mendasakan jaringannya pada Kabel coaxial yang mana bisa membentang sampai 500 meter dalam satu segmen. Kabel coaxial ini mahal, dan maksimum hanya sampai kecepatan 10Mbps saja. Kabel coaxial ini sekarang sudah tidak popular.


Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).


Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.